Pages

Sabtu

Tugas 2 - Akuntansi Internasional : Akuntansi Komparatif (Perancis dan Jepang)

MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL

Akuntansi Komparatif di Dua Negara Maju
(Perancis dan Jepang)

Disusun oleh:
Fauziah Nisa Aryono  (23213335)
4EB03
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

PENDAHULUAN

Pada era modern ini akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya, sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan negara tersebut. Akuntansi internasional semakin diperlukan dikarenakan semakin menigkatnya bisnis internasional yaitu bisnis yang aktivitasnya melewati batas-batas antar negara seperti perdagangan internasional, bisnis transportasi, bisnis jasa periklanan, pariwisata, perbankan dan lain sebagainya.
Pada akuntansi komparatif yang akan dibahas sedikitnya mengandung tentang pengukuran akuntansi dan pelaporan keuangan pada negara maju tersebut. Untuk menentukan suatu negara tergolong negara maju atau negara berkembang, kini terdapat Indeks baru yang mengukur standar hidup, pendidikan dan harapan hidup suatu negara, Index tersebut dinamakan Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia. Indeks HDI ini juga merupakan salah satu faktor yang menentukan suatu Negara apakah masuk ke kategori Negara Maju atau Negara Berkembang. Menurut IMF dan CIA World Factbook nNegara Perancis dan Jepang merupakan negara yang tergolong kedalam negara maju. Oleh karena itu, makalah ini akan berfokus pada pembahasan tentang akuntansi komparatif negara maju antara Perancis dan Jepang.

LANDASAN TEORI

A.       Pengertian Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan negara tersebut. Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997 : 18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Klasifikasi Akuntansi Internasional Dapat Dilakukan dalam Dua Cara, yaitu:
1.       Dengan pertimbangan
Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
2.       Secara empiris
Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Ada 8 (delapan) Faktor yang Mempengaruhi Akuntansi Internasional, yaitu :
1.       Sumber Pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.       Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.       Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak.Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.       Ikatan Politik dan Ekonomi 
5.       Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan. 
6.       Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7.       Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.       Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

B.       Pengertian Standar Akuntansi
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar.
Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:
1.       Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.       Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3.       Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4.       Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Menurut Twedie, standar akuntansi dihasilkan dari lima interaksi, yaitu:
1.       peristiwa ekonomi
2.       kepentingan pribadi,
3.       penyebaran ide-ide,
4.       perjalanan sejarah ,
5.       pengaruh internasional.
Sedangkan menurut Nobes dan Parker mengatakan faktor  budaya, sosial dan politik merupakan faktor dominan yang mempengaruhi regulasi akuntansi di berbagai negara. Dengan demikian jelas bahwa penentuan standar akuntansi tidak hanya menyangkut masalah teknis.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Di dalam bab 2 membedakan orientasi akuntansi antara penyajian wajar versus kepatuhan hukum. Akuntansi peyajian wajar biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum, sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum kode. Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sector swasta lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan sektor publik lebih berpengaruh di negara hukum kode dengan kepatuhan hukum.

C.        Pengertian Negara Maju
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei Darussalam melalui pengambilan minyak bumi) tanpa mengembangkan industri yang beragam, dan ekonomi berdasarkan-jasa tidak dianggap memiliki status 'negara maju'.
Pengamat dan teoritis melihat alasan yang berbeda mengapa beberapa negara (dan lainnya tidak) menikmati perkembangan ekonomi yang tinggi. Banyak alasan menyatakan perkembangan ekonomi membutuhkan kombinasi perwakilan pemerintah (atau demokrasi), sebuah model ekonomi pasar bebas, dan sedikitnya atau ketiadaan korupsi.

PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini akan dijelaskan tentang sistem akuntansi yang digunakan atau yang diberlakukan oleh 2 negara maju. 2 negara maju tersebut merupakan negara maju yang berada di benua yang berbeda, yaitu Perancis di Benua Eropa, Jepang di Benua Asia. Berikut penjelasan dari kedua negara tersebut.


1.   PRANCIS
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode etik sehingga sangat mungkin untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (yaitu code de commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntasi dan pelaporan keuangan diprancis. Hukum pajak penghasilan pertama disetujui pada tahun 1914.  Dasar utama aturan akuntansi di prancis adalah hukum akuntansi 1983 dan dekrit akuntansi 1983, yang membuat plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian  dari code de commerce.
Plan comptable general berisi :
1.          Tujuan dan prisip akuntansi serta pelaporan keuangan
2.          Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegangn saham, pendapatan dan beban
3.          Aturan pengakuan dan penilaian
4.          Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya dan ketentuan tata buku lainnya.

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI
Di Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:
1.     Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.    Comita de la Reglementation Comptable  atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.    Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.    Orde des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
5.    Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)

PELAPORAN KEUANGAN
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan atas laporan keuangan
·         Laporan direktur
·         Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapkan dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan yang ekstensif dan detail, yang meliputi hal hal berikut :
·         Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan ( contoh kebijakan akuntansi).
·         Perlakuan akuntansi untuk pos pos dalam mata uang asing
·         Laporan perubahan aktica tetap dan depresiasi
·         Detail provisi
·         Detail revauasi yang dilakukan
·         Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·         Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
·         Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
·         Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·         Rata rata jumlah karyawan sesuai golongan
·         Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Di dalamnya, informasi yang harus diberikan antara alin :
·         Konsumsi air, bahan mentah dan energy serta tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisien energi.
·         Kegiatan untuk mengurangi polusi udara, air atau tanah, termasuk polusi suara dan biayannya dan
·         Jumlah provisi untuk resiko lingkungan

PENGUKURAN AKUNTANSI
Akuntansi diPrancis memiliki karakteristik ganda : perusahaan secara tersendiri harus mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memilki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi unutk perusahaan secara invidual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
·         Aktiva berwujud umumnya dinilai berdasarkan biaya historis
·         Revaluasi tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktik
·         Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak, umunya menurut dasar garis lurus atau saldo berganda
·         Persediaan harus dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode masuk perma keluar pertama ( FIFO ) atau metode rata rata tertimbang
·         Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat dikapitalisasikan dalam keadaan yang tertentu.
·         Kebanyakan resiko dan ketidak pastian lainnya dapat dicadangkan
Dengan beberapa pengecualian, laporan keuangan konsolidasi prancis mengikuti pendekatan penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.

2.        JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestik dan internasional. Dua agensi permerintah yang terpisah memiliki tanggung jawab regulasi akuntansi, dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi dari undang-undang pajak penghasilan perusahaan jepang. Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi jepang.
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan yang berwenang untuk disetujui pada saat rapat para pemegang saham, yang isinya antara lain:
1.   Neraca
2.   Laporan laba rugi
3.   Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4.   Laporan bisnis
5.   Jadwal terkait

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI
Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang undang : hukum komersial, undang undang pasar modal dan undang undang pajak pernhasilkan perusahaan. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Seluruh perusahaan yang dirikan menurut hukum komesial diwajibkan untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam aturan-aturan menyangkut neraca, laporan laba rugi, laporan usaha dan skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban terbatas. Hukum komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.

PELAPORAN KEUANGAN
Perusahaan yang didirikan menurut hokum komerisial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal hal berikut :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Laporan usaha
·         Proposal atas penetuan pengguna (apropriasi) laba ditahan
·         Skedul pendukung
Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari catatan atas laporan keuangan, yang meliputi :
·         Perubahan dalam modal sahan dan cadangan wajib
·         Perubahan dalam obligasi dan utang jangka pendek dan jangka panjang
·         Perubahan dalam aktiva tetap dan akumulasi depresiasi
·         Aktiva dalam penjaminan
·         Jaminan utang
·         Perubahan dalam provisi
·         Jumlah yang terutang kepada dan yang tertagih dari pemegang, saham pengendali
·         Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan tersebut
·         Piutang yang berasal dari anak perusahaan
·         Transaksi dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham pengendali, dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik kepentingan
·         Remunerasi yang dibayarkan keapda direktur dan auditor wajib

PENGUKURAN AKUNTANSI
·         Akun perusahaan secara  terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
·         Anak perusahaan dikonsolidasikan
·         Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisadi selama maksimum 20 tahun
·         Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan oprasionalnya
·         Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan atau mana yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar
·         FIFO, LIFO dan rata rata seluruhnya merupkan metode arus biaya yang dapat diterima
·         Aktiva tetap dinilai sebesar biaya perolehan dan disusutkan seusai dengan hukum pajak
·         Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya
·         Pajak tangguhan terjadi untuk seluruh perbedaaan karena waktu dengan menggunakan metode kewajiban


KESIMPULAN

IFRS telah menjadi panduan bagi standar akuntansi keuangan untuk cakupan internasional, namun setiap negara tetap memiliki standar akuntansi keuangannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan negara tersebut. Sistem akuntansi yang berlaku di beberapa negara maju seperti Perancis dan Jepang telah dijelaskan pada bab sebelumnya memiliki persamaan dan perbedaan diantara sistem akuntansi tersebut. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat dilihat dengan jelas pada pelaporan keuangan dan pengukuran akuntansi pada msing-masing negara. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor sejarah dan kebutuhan serta kondisi dimana akuntansi tersebut tumbuh dan berkembang.
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode etik sehingga sangat mungkin untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (yaitu code de commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntasi dan pelaporan keuangan diprancis, selain itu akuntansi di Prancis memiliki karakteristik ganda : perusahaan secara tersendiri harus mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memilki fleksibilitas lebih besar.
       Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang undang : hukum komersial, undang undang pasar modal dan undang undang pajak pernhasilkan perusahaan. Dua agensi permerintah yang terpisah memiliki tanggung jawab regulasi akuntansi, dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi dari undang-undang pajak penghasilan perusahaan jepang. Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi jepang.

DAFTAR PUSTAKA

2011. Akuntansi Komparatif Bagian 1. Dalam http://harnityastuti.blogspot.co.id/2011/04/    
akuntansi-komparatif.html, diakses pada Hari Jum’at Tanggal 31 Maret 2017.

2013. BAB III Akuntansi Komparatif I. Dalam https://vegaaugesriana.wordpress.com/2013/
04/08/bab-iii-akuntansi-komparatif-i/, diakses pada tanggal 26 Maret 2017.

2015. Akuntansi Internasional : Akuntansi Komparatif. Dalam   http://astrisridayanti.blogspot.co.id/2015/04/akuntansi-internasional-akuntansi.html, diakses pada hari Minggu Tanggal 26 Maret 2017.

komparatif.html, diakses pada Hari Jum’at Tanggal 31 Maret 2017.

2016. Daftar Negara-negara maju di Dunia. Dalam http://ilmupengetahuanumum.com/daftar-
negara-negara-maju-di-dunia/, diakses pada Hari Jum’at Tanggal 31 Maret 2017.

2017. Makalah Akuntansi Komparatif. Dalam http://indrihaerunnisa.blogspot.co.id/2017/03/  
makalah-akuntansi-komparatif.html, diakses pada Hari Jum’at Tanggal 31 Maret 2017.

2017. Makalah Akuntansi Komparatif. Dalam https://reginaprilly.wordpress.com/2017/03/19/
makalah-akuntansi-komparatif/, diakses pada Hari Jum’at Tanggal 31 Maret 2017.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar