Sebelum menjawab
pertanyaan “Siapkah koperasi menghadapi era globalisasi?” alangkah baiknya
mengetahui perngertian dari globalisasi, pengertian globalisasi perekonomian
serta dampak dari globalisasi itu sendiri.
Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa
dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk- bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara.
Mungkin sudah tidak
asing lagi di telinga kita tentang “Era Globalisasi”. Di seluruh belahan dunia
ini, terutama Indonesia telah memasuki era yang sering diperbincangkan ini.
Masuknya era globalisasi ke Indonesia salah satunya adalah melalui jalan
perdagangan bebas. Bagi Indonesia sendiri, era globalisasi sangat penting untuk
membuka dan tertutupnya suatu usaha terutama koperasi.
Ketika
globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar
domestik.
Dampak
Positif Globalisasi Ekonomi
·
Produksi global dapat
ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan
teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih
efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
·
Meningkatkan kemakmuran
masyarakat dalam suatu Negara
Perdagangan yang lebih bebas
memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari
luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih
banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan
harga yang lebih rendah.
·
Meluaskan pasar untuk produk
dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang
lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
·
Dapat memperoleh lebih banyak
modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari
investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena
masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
·
Menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri
dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing,
tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta
domestik.
Dampak
Negatif Globalisasi Ekonomi
·
Menghambat pertumbuhan sektor
industri
Salah satu efek dari
globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih
bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan proteksi kepada industri yang
baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri
yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan
sektor industri domestik yang lebih cepat.
·
Memperburuk neraca pembayaran
Efek buruk dari globaliassi
terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi
dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah
banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar
negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk
terhadap neraca pembayaran.
·
Sektor keuangan semakin tidak
stabil
Salah satu efek penting dari
globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin
besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasarsaham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk,
neraca pembayaran bertambah baik dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di
pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca
pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik
merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk
kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
·
Memperburuk prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak
stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi
lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan
kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran
tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.
Koperasi
Indonesia dalam Menghadapi Pasar Global
Keistimewaan
koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh, serta tiadak ada istilah
pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama, dengan hak suara sama.
Oleh karena itu, apabila aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata
dapat memberi laba finansial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut.
Setelah
69 tahun Indonesia merdeka, bagaimana perkembangan dan peran koperasi Indonesia?
Ada dua pendapat. Pertama, kondisi dan perkembangan serta peran koperasi
Indonesia masih memprihatinkan. Kedua, keberadaan koperasi sungguh membantu
perekonomian Indonesia dan perkembangannya juga selalu naik.
Pakar
Koperasi dan Ekonomi, Bernhard Limbong, menyatakan, kondisi koperasi di
Indonesia sampai tahun 2011 cukup memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari
177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi tidak
aktif. lambannya perkembangan serta pergerakan koperasi di Indonesia disebabkan
sejumlah faktor internal koperasi itu sendiri, seperti modal usaha dan lapangan
usaha terbatas. Dampkanya, sebagian koperasi hanya mengelola satu jenis usaha,
dan sifatnya temporer, serta monoton.Selain itu, kurangnya tenaga professional,
bahkan sebagian masyarakat enggan masuk sebagai pengelola koperasi karena
dinilai tidak menjanjikan masa depan.
Sebaliknya
pendapat kedua seperti Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, menegaskan, 67
tahun setelah koperasi ditetapkan sebagai soko guru perekonomian nasional,
koperasi terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian
nasional kita. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada 2013 menampilkan ada
194.925 unit koperasi di Indonesia, termasuk di dalamnya 1.472 unit koperasi nelayan
yang tersebar di 23 provinsi. Dengan jumlah anggota mencapai 33,6 juta orang.
Setiap tahunnya, pertumbuhan koperasi ini mencapai tujuh sampai delapan persen.
Mayoritas koperasi yang beroperasi adalah simpan pinjam. Dari data tersebut,
Syarief berkeyakinan kuat bahwa koperasi akan makin tumbuh dan berkembang pada
tahun-tahun mendatang dan pada gilirannya akan ikut berperan penting dalam
mencapai pertumbuhan dan pemeratan ekonomi 7,7 persen, pengurangan angka
kemiskinan menjadi 8-10 persen, dan pengurangan angka pengangguran mencapai 5 –
6 persen pada tahun 2014.
Peluang Dan Tantangan Koperasi Di Era Globalisasi
Pada
waktu krisis moneter dan ekonomi menghantam Indonesia, ternyata BUMS dan
BUMN/BUMD banyak yang gulung tikar, meninggalkan hutang yang begitu besar.
Usaha kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) yang biasanya dianggap tidak penting
dan disepelekan justru sebagian besar dapat eksis dalam menghadapi badai
krisis. Dengan demikian sektor yang disebut belakangan (UKMK) dapat menjadi
pengganjal untuk tidak terjadinya kebangkrutan perekonomian, bahkan sebaliknya
dapat diharapkan sebagai motor penggerak roda perekonomian nasional untuk
keluar dari krisis. Tantangan untuk pengembangan masa depan memang relatif
berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur
dalam percaturan persaingan yang makin intens dan mengglobal. Kalau kita lihat
ciri-ciri globalisasi dimana pergerakkan barang, modal dan uang demikian bebas
dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing sama, maka tidak ada
alasan lagi bagi suatu Negara untuk menidurkan para pelaku ekonomi (termasuk
koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.
Langkah
Koperasi untuk Menghadapi EraGlobalisasi
Berikut ini adalah langkah koperasi
untuk menghadapi era-globalisasi:
a) Dalam
menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan
kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan mempertimbangkan
aspirasi anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif setiap
koperasi berbeda-beda.
b) Adanya
efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya sehingga biaya
tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh
lembaga non-koperasi.
c) Kesungguhan
kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping kerja keras,
figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta
transparan.
d) Pemahaman
pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai
koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting
karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah
terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami
secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
e) Kegiatan
koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya.
f) Koperasi
produksi harus merubah strategi kegiatannya dengan mereorganisasi kembali
supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi. Dengan demikian,
koperasi pun mampu setidaknya menghadapi era globalisasi saat ini, bukan malah
terseret arus globalisasi yang berdampak koperasi akan tenggelam. Mari kita
benahi koperasi sejak dini, karena koperasi di Indonesia juga merupakan jati
diri bangsa dalam memajukan perekonomian.
Seandainya
globalisasi benar-benar terwujud sesuai dengan skenario terjadinya pasar bebas
dan persaingan bebas, maka bukan berarti tamatlah riwayatnya koperasi. Peluang
koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian nasional dan
internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah
satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi
lainnya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar